Feng Shui-nya Ilmiah, Master-nya Gaib
Oleh DJULIANTO SUSANTIO
(Pemerhati Seni Oriental, di Jakarta)
Dewasa ini kata feng shui (bahasa Mandarin) atau hong shui (dialek Hokkian) sudah demikian akrab di telinga kita. Terlebih setelah rubrik dan talk show feng shui kerap muncul di media cetak/media elektronik. Namun sampai kini masih banyak orang menganggap feng shui dan ramalan astrologi China adalah sama. Bahkan banyak orang memandang feng shui merupakan ilmu klenik atau gaib.
Sesungguhnya, kekaburan arti feng shui disebabkan ulah praktisi feng shui sendiri, baik yang menganggap dirinya master maupun suhu. Dengan kepiawaiannya berbicara, dia konon mampu mendeteksi letak sumur dari jarak jauh. Dengan kehebatan supranaturalnya, hanya dengan menempelkan telapak tangan ke radio, dia mampu melihat aura dan garis tangan si pendengar. Dengan siasat bisnisnya, dia menyarankan kliennya untuk membeli benda-benda feng shui yang dijual di tempat prakteknya.
Hal-hal seperti itulah yang menyebabkan feng shui kemudian dianggap sebagai ilmu magis. Padahal sebenarnya feng shui adalah seni atau pengetahuan tentang tata bangunan, termasuk pengaturan ruang dan perabot di dalamnya. Karena itu feng shui sering disebut pengetahuan geomantika.
Feng shui bekerja berdasarkan prinsip keselarasan dan keseimbangan antara manusia dengan alam. Jika sudah selaras dan seimbang, diyakini kehidupan dalam arti luas akan menjadi baik. Apalagi jika arah hadap rumah atau pintu utamanya sudah sesuai dengan syarat feng shui.
Arah hadap atau arah pintu utama suatu rumah ditentukan berdasarkan angka kua seorang kepala keluarga atau pencari nafkah utama. Angka kua itu diperoleh dengan rumus tertentu dari data kelahiran yang bersangkutan.
Jadi, seorang praktisi feng shui seharusnya hanya mengatur lingkungan internal dan eksternal rumah. Bukan memperbaiki aura atau memberi jimat penglaris dagangan kepada kliennya.
Sembrono
Tak dimungkiri, mengingat kondisi pribadi warga yang masih labil, konsultasi feng shui di media massa, semakin digandrungi masyarakat. Sayangnya--mungkin karena halaman atau durasi siaran yang begitu terbatas--jawaban sang pakar feng shui boleh dibilang terlalu mendasar. Meskipun si penanya dan juga penonton, pendengar, serta pembaca awam terkagum-kagum atas jawaban itu, namun mereka yang mengerti feng shui menilai jawaban itu terkesan agak sembrono.
Para pakar feng shui, misalnya, sering memberikan jawaban yang selalu mengacu pada tahun kelahiran si penanya. Sebagai contoh, ketika si penanya dikatakan lahir pada tahun Kambing Api, maka usaha atau karir yang dipandang cocok adalah di bidang yang berhubungan atau saling menguntungkan dengan unsur api.
Cara penetapan usaha atau karir berdasarkan tahun kelahiran, sebenarnya kurang tepat. Yang benar adalah berdasarkan tanggal lahir, sehingga menentukan unsur diri seseorang. Ini mengingat bahwa setiap manusia adalah makhluk unik, selalu berbeda dari lainnya biarpun mereka saudara kembar. Tanggal lahir adalah jati diri yang benar-benar milik individu. Hanya repotnya, unsur diri melalui tanggal lahir harus dicari secara manual lewat kalender Hsia atau melalui program komputer yang tentu saja membutuhkan waktu.
Meskipun sama-sama lahir pada tahun Kambing Api, misalnya, belum tentu mereka memiliki usaha atau karir yang sama. Coba saja bandingkan, orang yang lahir pada Maret dan Agustus akan memiliki perbedaan unsur, seberapa pun kecilnya.
Ilmiah
Pemikiran feng shui berasal dari masa sekitar tahun 3000 sebelum Masehi. Feng shui modern mengacu kepada salah satu kitab tertua di dunia, yaitu I-ching atau Buku Perubahan.
Semula banyak orang berpandangan bahwa feng shui bersifat abstrak, yakni sebagai “kekuatan tak terlihat”. Tetapi kemudian banyak pakar membuktikan bahwa feng shui bersifat ilmiah, sebagaimana dikemukakan pakar feng shui Sidhi Wiguna Teh dan Akino W. Azzaro dalam masing-masing website-nya.
Dikatakan, pada abad ke-17 seorang ahli matematika Jerman Gottfried Wilhelm von Leibniz (1646-1716) terinspirasi oleh perpaduan trigram-trigram yang ada pada Pakua (segi delapan untuk pengukuran feng shui). Dia kemudian menyempurnakan sistem penomoran biner sehingga menemukan kalkulus integral dan diferensial yang merupakan teori dasar komputer modern. Dari sinilah orang yakin kalau feng shui sebenarnya telah dikaji secara ilmiah oleh pakar-pakar Tiongkok purba.
Tak cuma itu, pada Pakua Langit Awal digambarkan bahwa trigram (garis lurus atau garis terputus untuk pengukuran feng shui) Qian yang menyimbolkan aktivitas, kreativitas, dan pergerakan diletakkan pada posisi Selatan. Sementara trigram Kun yang menyimbolkan penerimaan dan diam diletakkan pada posisi Utara. Ternyata dalam Ilmu Fisika Modern bidang magnetik bumi bergerak dari sisi Selatan menuju sisi Utara, persis seperti gambaran Pakua Langit Awal itu. Maka orang semakin yakin bahwa pendalaman feng shui telah melalui proses yang amat teliti.
Teori Lima Elemen pada feng shui juga sesuai dengan Ilmu Fisika Modern. Siklus produktif, siklus destruktif, dan siklus pelemahan pada Teori Lima Elemen tersebut ternyata cocok dengan teori kekekalan massa dan teori kekekalan energi.
Dari dunia sains modern lainnya, dr. Ernst Hartmann dari Jerman berhasil melihat jaringan energi di permukaan bumi. Garis-garis energi itu persis sama dengan garis meridian di tubuh manusia dalam teknik pengobatan akupunktur. Ternyata, menurut hasil penelitian selanjutnya, jika sebuah simpul energi bangunan terganggu maka akan segera memengaruhi tubuh manusia. Banyak temuan dalam ilmu psikologi lingkungan pun sejalan dengan prediksi yang dilakukan ilmu feng shui.
Sampai saat ini banyak orang menyangka cara perhitungan waktu dalam ilmu feng shui hanya berdasarkan kalender lunar atau kalender Imlek, misalnya berhubungan dengan shio. Sebenarnya feng shui juga menggunakan kalender solar yang mengungkapkan bahwa secara periodik terjadi pergantian periode setiap 20 tahun. Saat ini kita berada dalam periode feng shui ke-8, yakni mulai 2004 hingga 2023 nanti. Mengapa periode pada feng shui berlangsung setiap 20 tahun? Setelah diobservasi ternyata Planet Yupiter dan Saturnus berada pada posisi satu garis lurus setiap 20 tahun. (dari berbagai sumber)
(Boleh mengutip asalkan disebutkan sumbernya)
Post a Comment for "Feng Shui-nya Ilmiah, Master-nya Gaib"