Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tahi Lalat Pertanda Buruk

Oleh: DJULIANTO SUSANTIO
(Pemerhati Fisiognomi dan Palmistri)















Buat Anda penikmat acara televisi, mungkin kedua wajah ini sudah tidak asing lagi. Yang satu selebriti Indonesia. Dia terkenal dengan banyolannya. Dia juga berprofesi sebagai presenter televisi dan MC. Ya, Taufik Savalas, banyak orang tentu mengenal dia.

Yang satunya adalah selebriti Australia. Dia sangat menyayangi berbagai jenis hewan darat dan air. Acara televisi yang memopulerkannya adalah "Crocodile Hunter". Maka jadilah Steve Irwin, selebriti itu, dijuluki "Pemburu buaya nomor wahid".

Sayang, keduanya bernasib tragis. Taufik meninggal dalam kecelakaan lalu lintas ketika hendak shooting produk iklan tahun 2007 lalu. Sementara Steve terkena sabetan ekor ikan pari ketika tengah mengambil gambar untuk film, juga di tahun yang sama.

Takdir memang di tangan Tuhan. Namun sebenarnya bila dikaji lebih dalam, tanda-tanda bahaya sudah ditunjukkan oleh wajah kedua orang itu. Perhatikan lingkaran merah pada gambar (klik gambar untuk memperbesar). Taufik dan Steve sama-sama memiliki tahi lalat yang terletak pada fa-ling. Fa-ling adalah istilah bahasa Tionghoa untuk menunjukkan kerutan yang menyebar mulai dari sisi hidung ke arah dagu dengan melewati sisi mulut.

Ahli-ahli fisiognomi Tiongkok purba percaya bahwa tahi lalat pada fa-ling pertanda buruk. Persis pada fa-ling dianggap lebih berkualitas buruk daripada di dalam fa-ling. Sementara di luar fa-ling dipandang tidak berbahaya.

Tahi lalat pada fa-ling kiri mengindikasikan kecelakaan di darat dan bisa berakibat fatal. Nyatanya mobil yang ditumpangi Taufik mengalami kecelakaan lalu lintas dan Taufik meninggal seketika.

Begitu pula tahi lalat di fa-ling kanan, mengindikasikan kecelakaan di air. Steve adalah contohnya. Selain Taufik dan Steve, ada lagi dua orang yang sepengetahuan penulis mempunyai tahi lalat di fa-ling. Kedua orang itu adalah kamerawan SCTV Moh. Guntur Sjaifullah dan aktivis HAM sekaligus Kontras, Munir. Tentu bukanlah suatu kebetulan kalau Guntur mati tenggelam di perairan teluk Jakarta ketika sedang meliput kapal Levina yang terbakar, dan Munir mati diracun di atas pesawat. Jelas, semuanya sudah memiliki tanda-tanda takdir.

Saya sarankan, mereka yang memiliki tahi lalat di fa-ling, segera membuangnya. Memang, hidup mati di tangan Yang Maha Kuasa, namun kalau bisa ditunda demi anak cucu, mengapa tidak diusahakan.


Post a Comment for "Tahi Lalat Pertanda Buruk"